Selasa, 30 November 2010

Bab 14

1. Rekannya menyarankan "eskimo joe's" karna mereka akan menjual bir paling dingin dikota. Dark terkejut siapa yang pernah mendengar tentang orang eskimo di oklahoma? Tetapi rekannya tidak mau melepaskan nama tersebut. Lalu mereka meminta seorang major seni grafik baru untuk merancang sebuah logo. Rancangan 1 mahasiswa tersrbut desain yang menunjukkan seorang eskimo memandang kepada para pelanggan dengan senyuman besar, ditemani anjing besar dengan lidahnya yang panjang dan mengeluarkan air liur menjulur keluar. Kedua rekan tersebut menyukainya dan menjadikan logo ini sebagai lambang eskimo joe's.

2. Yang konsep pemasaran produknya dan toko.

* pemilihan nama atau tempat usaha.
* logo atau tmpat usaha yang menarik.
* produk yang dihasilkannya di oklahoma sesuai dengan konsep tempat orang eskimo yang berarti dingin.

3.(a) lingkungan fisik : produk, menciptakan produk yang sesuai dengan daerah tersebut , dengan menyesuaikan harga dan kegemaran masyarakat daerah tersebut. di sertai dengan penciptaan logo yang menarik para konsumen dan juga diciptakanya cinderamata seperti t-shirt di sertai promo promo yang menarik minat konsumen.

(b) defenisi tugas : pemosisian, di ciptakanya di tempat yang menarik , yaitu merancang kembali gudang tua, sehingga para konsumen merasa nyaman di dalamnya.

menciptakan suasana harmonis antara atasan dan karyawan , dan karyawan dengan konsumen sehingga para karyawan dan konsumen dapat nyaman dalam bekerja.

(c) waktu : strategi promosi menyuruh para karyawan dengan berkata kepada konsumen bahwa produk yang di hasilkan masih segar lalu dengan harapan konsumen memberi info tersebut kepada orang lain dan seterusnya

Selasa, 23 November 2010

Kegiatan Usaha KOPTANAS pada tahun 2006 dan 2007

Kegiatan Usaha KOPTANAS pada tahun 2006 dan 2007 meliputi :
Simpan pinjam, perdagangan / pertokoan, wartel.
Berikut penjelasan singkat kegiatan setiap unit usaha selama tahun buku 2006 dan 2007.
1. Unit Simpan Pinjam
Jumlah pinjaman yang dikeluarkan kepada anggota selama tahun 2006 sebesar Rp. 1.614.293.000 sedangkan tahun 2007 jumlah pinjaman yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.940.670.000 dengan demikian terdapat peningkatan sebesar Rp. 326.377.000 atau naik sebesar 120,22 %.
Jasa pinjaman yang diperoleh tahun 2006 sebesar Rp 175.380.621 sedangkan untuk tahun 2007 jasa pinjaman yang diperoleh sebesar Rp 180.409.753 yang berarti terdapat peningkatn sebesar Rp. 5.029.132 atau sebesar 102,87 %. Rata – rata pinjaman perbulan yang dikeluarkan unit simpan pinjam pada tahun 2007 sebesar Rp. 161.722.500

Tabel
Jumlah Pinjaman dan Jasa Tahun 2005, 2006 dan 2007
Tahun prosentase
no uraian 2005 2006 2007 2006:2005 2007:2006
1 pinjaman 1,510,249,136.00 1.614.293.000.00 1.940.670.000.00 106.89 120.22
2 jasa 162,606,333.00 175.380.621.00 180.409.753.00 107.86 102.87

2. Unit perdagangan atau pertokoan
Pada tahun 2006 sampai dengan bulan April 2007 KOPTANAS mengelola usaha toko di jalan Salemba Raya dan di Jalan Medan Merdeka Selatan dengan system pengelolaan dan pelayanan sendiri. Tetapi pada bulan April 2007, khusus toko Salemba Raya telah ditingkatkan peresmian KOPTANAS Minimarket telah dilakukan oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI pada tanggal 30 April 2007. Laporan pengelolaan minimarket tahun 2007 masih digabungkan dalam kelompok usaha perdagangan / pertokoan. Direncanakan pada laporan pengelolaan usaha perdagangan / pertokoan tahun 2008 telah dipisahkan antara Minimarket dan Toko Merdeka Selatan.

Hasil yang diperoleh selama tahun 2006 adalah:
Penjualan Rp. 782.136.428,00
Harga pokok penjualan :
- Persediaan awal Rp. 16.585.917,00
- Pembelian Rp. 680.132.891,00
Tersedia untuk dijual Rp. 741.718.808,58
Persediaan akhir Rp. 49.974.275,00
Rp. 691.744.533,58
Pendapatan kotor Rp. 90.391.894,42
Biaya – biaya
- Biaya operasional Rp. 2.634.600,00
- Biaya administrasi umum Rp. 31.794.280,00
Rp. 34.428.880,00
Pendapatan bersih Rp. 55.963.014,42
Sedangkan hasil yang diperoleh selama tahun 2007 adalah:
Penjualan Rp. 927.420.315,00
Harga pokok penjualan :
- Persediaan awal Rp. 49.974.275,00
- Pembelian Rp. 852.491.315,00
Tersedia untuk dijual Rp. 902.465.590,40
Persediaan akhir Rp. 55.812.216,00
Pendapatan kotor Rp. 846.653.374,40
Rp. 80.766.940,60
Biaya – biaya
- Biaya operasional Rp . 6.394.634,00
- Biaya administrasi umum Rp. 31.036.965,00
Pendapatan bersih Rp. 37.431.599,00
Rp. 43.335.341,60
Tabel
Pendapatan unit usaha perdagangan / pertokoan
Tahun 2005, 2006 dan 2007
Tahun Prosentase
Uraian 2005 2006 2007 2006:2005 2007:2006
pendapatan 11,164,584.34 90,391,894.42 80,766,940.60 809,63 89,35

3. Unit Usaha Wartel
Unit usaha wartel menyelenggarakan jasa telepon, local SLJJ, SLI dan Faksimile.
Pendapatan wartel tahun 2006 adalah :
Penerimaan Rp. 17.641.078,29
Biaya operasional / pulsa Rp. 9.149.321,00
Biaya administrasi umum Rp. 9.142.000,00
Rp. 18.291.321,00
Rugi usaha Rp. (650.242,71)

Sedangkan untukpendapatan wartel tahun 2007 adalah :
Pemerimaan Rp. 9.536.318,85
Biaya operasional / pulsa Rp. 4.336.395,00
Biaya administrasi umum Rp. –
Rp. 4.336.395,00
Jasa / komisi Rp. 5.199.923,85

Tabel
Penerimaan dan Pengeluaran Unit Usaha Wartel
Tahun 2005, 2006 dan 2007
Tahun prosentase
no uraian 2005 2006 2007 2006:2005 2007:2006
1 pendapatan 26.597.071.00 17.641.078.29 9.536.318.85 66.33 54.06
2 biaya pulsa 14.908.568.00 9.149.321.00 4.336.395.00 61.37 47.4
3 biaya adm / umum 5.502.000.00 9.142.000.00 - 166.16 -
jasa / komisi 6.186.503.00 (650.242.71) 5.199.923.85 -110.51 799.69

Rabu, 06 Oktober 2010

Kebutuhan Dan Motivasi Konsumen

Pada umumnya para ahli teori perilaku beropini bahwa dalam setiap perilakunya manusia mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Keberadaan tujuan tersebut, menjadi tumpuan sinergi dengan para ahli teori motivasi yang berusaha berfikir dan mencari cara agar manusia dapat didorong berkontribusi memenuhi kebutuhan dan keinginan organisasi. Tenaga kerja penting dimotivasi untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa motivasi mereka bekerja dalam keadaan sakit hati yang menjurus pada ketiadaan kontribusi bahkan terbuka peluang kontribusi yang merugikan. Teori hierarkhi kebutuhan Maslow menyiratkan manusia bekerja dimotivasi oleh kebutuhan yang sesuai dengan waktu, keadaan serta pengalamannya. Tenaga kerja termotivasi oleh kebutuhan yang belum terpenuhi dimana tingkat kebutuhan yang lebih tinggi muncul setelah tingkatan sebelumnya. Masing-masing tingkatan kebutuhan tersebut, tidak lain : kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, perwujudan diri. Dari fisiologis bergerak ke tingkat kebutuhan tertinggi, yaitu, perwujudan diri secara bertahap. Terlepas menerima atau tidak kebutuhan berhierarkhi, mengetahui jenis-jenisnya adalah memberikan kontribusi silang saling memenuhi. Seperti seseorang berusaha keras mencari pekerjaan yang tidak lain mengimplementasikan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan fisiologis. Lantas bagaimana dengan fakta bayi yang baru dilahirkan adalah bukan langsung makan tetapi dia menangis yang tidak lain kebutuhan sosial. Juga masih tentang bayi, beberapa penelitian membuktikan bayi menangis jika ingin disusui oleh ibunya. Yang paling tidak lucu tampak kejadian banyak perusahaan merekrut tenaga penjualan langsung dengan syarat memiliki kendaraan beroda empat (Mobil). Secara umum diketahui Frederick Herbertg berteori dua situasi yang mempengaruhi tenaga kerja saat bekerja. Situasi pertama,yaitu, pemuasan yang berarti sumber kepuasan kerja seperti:prestasi, pengukuhan hasil kerja, daya tarik pekerjaan, dan tanggung jawab serta kemajuan. Situasi kedua tidak lain ketidak puasan yang bersumber dari: kebijakan, supervisi, uang, status, rasa aman, hubungan antar manusia, dan kondisi kerja. Dalam hal ini, jika situasi pertama tidak ada tidak menimbulkan ketidak puasan berlebihan. Karena ketidakpuasan muncul dari tidak memperhatikan situasi kedua. Perhatian terhadap indikator situasi pertama menjadi motivasi tenaga kerja dalam bekerja. Tampak berbasis teori ini jika ingin tenaga kerja termotivasi maka mesti memberikan situasi pertama. Kemudian Mc Gregor terkenal dengan teori X dan teori Y. Teori X memberikan petuah manajer harus memberikan pengawasan yang ketat, tugas-tugas yang jelas, dan menetapkan imbalan atau hukuman. Hal tersebut, karena manusia lebih suka diawasi daripada bebas, segan bertanggung jawab, malas dan ingin aman saja, motivasi utamanya memperoleh uang dan takut sanksi. Sebaliknya teori Y mengarahkan manajer mesti terbuka dan mendorong inisiatif kompetensi tenaga kerja. Teori Y berasumsi manusia suka kerja, sebab bekerja tidak lain aktifitas alami. Pengawasan sendiri bersifat esensial. Dengan demikian, teori X kurang baik dan teori Y adalah baik. Tidak ..tidak demikian melainkan secara bijak teori X dan Y digunakan sesuai keadaan. Terkadang mesti egois, dan terkadang juga demokratis. Intensitas motif seseorang melakukan sesuatu adalah fungsi nilai setiap hasil yang mungkin dicapai dengan persepsi kegunaannya. Motivasi sama dengan hasil dikali nilai terus hasil perhitungannya dikalikan kembali dengan ekspektasi. Akan tetapi hal tersebut, bersyarat manusia meletakkan nilai kepada sesuatu yang diharapkannya dan mempertimbangkan keyakinan memberi sumbangan terhadap tujuan. Lantas kemampuan bekerja dan persepsi yang akurat tentang peranannya dalam organisasi diperlukan. Demikian itu, merupakan teori motivasi harapan dimana Vroom ialah orang yang menelurkannya. Sedangkan Porter dan Lawler memberikan peringatan persepsi usahayang dilatarbelakangi kemampuan dan peranan kerjanya menghasilkan cara kerja yang efektif untuk mencapai prestasi baik inisiatif sendiri maupun bukan inisiatif sendiri sehingga memperoleh imbalan yang layak dan kepuasan. Teori motivasi prestasi menegaskan manusia bekerja didorong oleh kebutuhan prestasi, afiliasi, dan kekuasaan. Kebutuhan prestasi tercermin dari keinginan seseorang mengambil tugas secara konsisten bertanggung jawab dimana untuk mencapai tujuannya ia berani mengahdapi risiko serta memperhatikan feedback. Kebutuhan afiliasi ditunjukan oleh keinginan bersahabat, memperhatikan aspek antar pribadi, bekerja sama, empati, dan efektif dalam bekerja. Sedangkan kebutuhan kekuasaan tampak pada seseorang yang mau untuk berpengaruh terhadap orang lain, cepat tanggap terhadap masalah, aktif menjalankan kebijakan organisasi, senang membantu orang ldengan mengesankan dan selalu menjaga prestasi, reputasi serta posisinya. Sekarang kita coba integrasikan teori-teori yang telah dikemukakan dengan basis pendekatan integratif. Kombinasi dari dua arah gejala harapan dan kebutuhan sebagai usaha memotivasi. Berbasis pendekatan demikian, maka kita kenal tiga hal tentang motivasi kerja. Pertama, kebutuhan individu yang terpenting adalah pencapaian, kekuasaan, afiliasi, perhitungan, ketergantungan, perluasan. Kedua, motivasi kerja berkembang pada kekuatan yang diubah dalam pola kebutuhan dan kepercayaan untuk bekerja dalam organisasi. Ketiga, hasil akhir psikologis orang bekerja tidak lain kepuasan yang diperoleh dari kerja dan peranannya. Pendek kata memotivasi dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan dan kepuasan tenaga kerja dimana organisasi dapat menetukan sendiri pola kebutuhan dan kepuasannya tanpa mengabaikan tenaga kerja

Teori-teori Motivasi
1. Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H.Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :
* Fisiologis
* Keamanan, keselamatan dan perlindungan
* Sosial, kasih sayang, rasa dimiliki
* Penghargaan, rasa hormat internal seperti harga diri, prestasi
* Aktualisasi diri, dorongan untuk menjadi apa yang mampu ia menjadi.
Menurut maslow, jika seorang pimpinan ingin memotivasi seseorang, maka ia perlu memahami sedang berada pada anak tangga manakah posisi bawahan dan memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan itu atau kebutuhan dia atas tingkat itu.
2. Teori Motivasi X dan Y
Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor yang menyatakan bahwa dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia, pada dasarnya satu negatif (teori X) yang mengandaikan bahwa kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan satu lagi positif (teori Y) bahwa kebutuhan order tinggi mendominasi individu.
3. Teori Motivasi – Higiene
Dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg, yang mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor tentang motivasi. Dua faktor itu dinamakan faktor yang membuat orang merasa tidak puas atau faktor-faktor motivator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik tergantung dari orang yang membahas teori tersebut. Faktor-faktor dari rangkaian ini disebut pemuas atau motivator yang meliputi:
- prestasi (achievement)
- Pengakuan (recognition)
- Tanggung Jawab (responsibility)
- Kemajuan (advancement)
- Pekerjaan itu sendiri ( the work itself)
- Kemungkinan berkembang (the possibility of growth)
4. Teori Motivasi kebutuhan McClelland
Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan, yaitu :
- prestasi (achievement)
- Kekuasaan (power)
- Afiliasi (pertalian)
5. Teori Motivasi Harapan – Victor Vroom
Teori ini berargumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu, dan pada daya tarik dari keluaran bagi individu tersebut.
Teori pengharapan mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantarkan ke suatu penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan tersebut.
6. Teori Motivasi Keadilan
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan. Individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari organisasi
7. Reinforcement theory
Teori motivasi ini tidak menggunakan konsep suatu motif atau proses motivasi. Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan dimasa yang akan datang dalam proses pembelajaran.
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu, maka akan banyak menentukan kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.

sumber : http://repository.petra.ac.id/8044/

Selasa, 05 Oktober 2010

Strategi Pemasaran dan Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen dan Pemasaran

Mereka yang menggeluti pemasaran menghadapi ujian dahsyat karena perkembangan perilaku konsumen sangat cepat guna mengahadapi tantangan internasional dan lokal, mereka harus memanfaatkan kesempatan meluaskan pemasaran. Di Israel, perusahaan merespon perkembangan perbedaan dibeberapa wilayah. Retailer menghadapi tantangan teknologi karena perkembangan e-commerce. Banyak yang bergerak dibidang pemasaran berusaha keras untuk tetap pertahankan aspek sosial dari pemasaran termasuk pemasaran setiap segmen usia.
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok mendapatkan, menghabiskan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhannya.Ilmu perilaku konsumen bisa digunakan dalam hal:

1. Strategi Pemasaran
2. Pengaturan Kebijakan Pemasaran
3. Pemasaran Untuk Masyarakat
4. Informasi Individualis
Jadi pengetahuan tentang perilaku konsumen lebih memberikan keuntungan. Hal itu dapat mengurangi keganjilan dalam keputusan dan kegagalan pasar.
Kebijakan Pemasaran
Kebijakan digunakan untuk menerapkan peraturan yang dibuat sebagai perlindungan dan bantuan bagi konsumen
Pemasaran Untuk Masyarakat (Social Market)
Social market digunakan untuk menciptakan perliku yang berefek positif pada masyarakat luas. Social marketing biasanya digunakan untuk mengkampanyekan usaha mengurangi rokok, imunisasi pada anak-anak, mengkampanyekan bahaya AIDS, bahaya narkoba serta hal lain yang sangat penting dan berhubungan dengan masyarakat luas.
Informasi Individualis
Kebanyakan penduduk pada masyarakat berkembang menggunakan lebih banyak waktu untuk kegiatan konsumsi dibandingkan kegiatan lainnya, termasuk tidur dan bekerja.
Strategi Pemasaran dan Perilaku Konsumen
Keuntungan konsumen adalah selisih antara manfaat yang dapat diambil dari produk dan semua biaya yang dilakukan untuk mendaptkan manfaat dari produk tersebut.
Reaksi dari konsumen terhadap suatu produk menentukan sukses atau gagal dari sebuah produk.
Analisia Pasar
Pertama-tama yang dilakukan untuk menentukan strategi pemasaran adalah melakukan analisia seperti :
Membahas perilaku Konsumen
Untuk dapat mengantisipasi dan mereaksi kebuthan konsumen kita harus memahami tentang perilaku konsumen. Menemukan kebutuhan konsumen adalah proses yang sangat kompleks, tapi dapat diatasi dengan melakukan riset terhadap pasar. Dengan memahami kebutuhan konsumen dapat diketahui prinsip perilaku yang mengendalikan perilaku konsumsi.
Membahas tentang Perusahaan
Perusahaan harus mengetahui kapabilitasnya (keunggulan dan kelemahan) agar dapat mengetahui kebutuhan konsumen. Hal ini meliputi semua aspek yang ada dalam perusahaan, termasuk kondisi finansial, kemampuan manajerial, kemampuan produksi, kemampuan riset dan pengembangan, kemampuan teknologi, reputasi, dan kemampuan pemasaran
Melihat Kompetitor
Tidak mungkin, suatu perusahaan mampu dengan baik memenuhi kebutuhan konsumen secara konsisten tanpa mengkaji siapa saja yang ada pada kompetisi itu, dalam hal ini perusahaan lain. Sebagai tambahan, untuk strategi pemasaran yang signifikan, kita dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut:
1. Jika kita sukses, perusahaan apa yang akan tersakiti karena kalah dam penjualan dan kesempatan?
2. Dari beberapa perusahaan yang kalah, perusahaan mana yang dapat merespon?
3. Bagaimana mereka akan merespon?
4. Apakan strategi kita mampu bertahan untuk strategi yang lebih besar dari kompetitor lain, ataukah kita memerlukan kemungkinan rencana lain?
Mengkaji Kondisi
Keadaan ekonomi, keadaan lingkunagan, kebijakan pemerintah dan perkembangan teknologi berdampak pada kebutuhan dan keinginan konsumen , serta kemampuan perusahaan dan pesaingnya. Buruknya kondisi lingkungan tidak hanya mempengaruhi permintaan terhadap produk untuk lingkungan, tapi kebijakan pemerintahanpun akan mempengaruhi desain produk dan pabrik. Pada akhirnya, perusahaan tidak dapat membangun strategi pemasaran tanpa mengantisipasi kondisi dimana strategi akan diterapkan.
Segmentasi Pasar
Segmen pasar adalah bagian dari pasar yang lebih besar, yang kebutuhannya sedikit berbeda dibanding pasar yang lebih besar. Karena segmen pasar mempunyai kebutuhan yang unik, perusahaan yang mengkhususkan produk untuk segmen ini semata, akan lebih dapat memenuhi keinginan konsumen dibanding perusahaan yang meproduksi barang untuk segmen yang luas. Agar dapat terus berjalan segmen pasar khusus harus luas agar tetap dapat memberikan keuntungan.
Segmentasi pasar meliputi 4 langkah meliputi:
1. Mengidentifikasi kebutuhan yang berhubungan dengan produk
2. Mengelompokkan konsumen dengan kebutuhan yang sama
3. Menggambarkan / menjelaskan setiap kelompok
4. Menyeleksi segmen-segmen yang menarik untuk dilayani
Mengidentifikasi kebutuhan yang berhubungan dengan produk
Mengidentifikasi variasi kebutuhan yang mungkin akan diminati oleh pasar meliputi riset terhadap konsumen, mengkaji kecenderungan dari suatu kelompok dan wawancara mendalam. Kebutuhan identifikasi ini berhubungan dengan variabel lain seperti umur, taraf kehidupan rumah tangga, jenis kelamin, kelas sosial, kelompok etnis, atau gaya hidup, dan banyak perusahaan memulai proses segmentasi dengan berfokus pada salah satu atau beberapa variabel tersebut.
Mengelompokkan konsumen dengan kebutuhan yang sama
Pengelompokkan konsumen dapat dijadikan sebagai acuan bahwa ada pasar yang akan merespon produk yang akan dilempar ke masayarakat.
Menggambarkan / menjelaskan setiap kelompok
Ketika sudah melakukan pengelompokkan konsumenm perlu dikaji secara detail bagaimana keadaan secara demogrfis, gaya hidup, dan bagaimana cara mereka dalam berkomunikasi. Sebagai upaya untuk merancang program pemasaran yang efektif, penting kiranya untuk memahami konsumen secara penuh .
Menyeleksi segmen-segmen yang menarik untuk dilayani
Langkah selanjutnya setelah kita memastikan paham dengan setiap segmen adalah menentukan target pasar, segmen dari pasar yang besar dimana kita akan memfokuskan diri dalam upaya melakukan pemasaran.
Strategi Pemasaran
Tidaklah mungkin untuk menyeleksi target pasar tanpa merumuskan secara simultan strategi pemasaran di setiap segmen. Standar yang jelas dalam memilih target pasar adalah kemampuan untuk memberikan nilai yang lebih kepada segemen pasar. Karena nilai konsumen dihasilkan dari strategi pemasaran, perusahaan mampu untuk membangun strategi pemasaran mereka untuk mengevaluasi target pasar yang potensial.
Strategi pemasaran mampu menjawab , bagaimana kita akan memberikan nilai lebih untuk target pasar kita?. Jawaban dari pernyataan ini dibutuhkan perumusan dari marketing mix dalam hal ini meliputi produk, harga, komunikasi (promosi), distribusi, dan servis.
Produk
Segala sesuatu yang diusahakan atau sedang diusahakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya, pada umumnya konsumen membeli produk yang memeberikan mereka kepuasan dari pada membeli produk karena penampakan luarnya.
Komunikasi
Komunikasi dalam pemasaran atau promosi meliputi iklan, sales force, public relation, pengemasan dan tanda lain yang mampu mempromosikan perusahaan atau produk tersebut.
Agar strategi promosi yang dibuat efektif, sebaiknya mampu menjawab pertanyaan sebagai berikut :
1. Kepada siapa kita akan berpromosi?
2. Efek apa yang kita inginkan dari promosi yang kita berikan?
3. Apakah pesan yang disampaikan dalam promosi akan meningkatkan keinginan pada audiens?
4. Metode apa dan apakah media yang diperlukan untuk meningkatkan target audiens?
5. Kapankah kita harus berpromosi dengan target audiens?
Harga
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan untuk mendapatkan hak menggunakan barang. Terkadang besar kecilnya harga merepresentasikan kualitas dari suatu barang.
Distribusi
Menjamin ketersediaan produk dimana konsumen dapat membelinya, bagaimana dan dimana konsumen lebih suka membelinya, adalah tujuan dari pemilihan jalur distribusi. Keputusan yang keliru dalam pemilihan jalur dapat menyebabkan terhambatnya pasokan atau menyebabkan kebingungan konsumen ketika akan membli barang. Hal ini dapat menyebabkan konsumen mencari alternatif barang lain yang lebih mudah didapat.
Servis
Dalam pembahasan ini servis diartikan sebagai kegiatan yang mampu meningkatkan performansi dari produk atau jasa tersebut. Servis yang diberikan sepatutnya dapat memberikan nilai lebih pada konsumen, contohnya ketika kita membeli suatu barang elektronik, maka sebagai servisnya kita akan mendapatkan jasa antar barang, atau misalkan kita membeli sebuah sepeda motor, kita akan mendapatkan servis gratis selama beberapa kali.
Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses keputusan konsumen dipengaruhi oleh strategi pemasaran dan hasil yang diperoleh konsumen. Hasil dari strategi pemasaran ditentukan oleh proses pengambilan keputusan konsumen. Perusahaan akan berhasil jika, prosesnya adalah sebagai berikut; konsumen mengenali kebutuhan kemudian mengetahui keberadaan suatu produk dan kemampuannya, memutuskan bahwa produk ini solusi tepat, membelinya dan mendapatkan kepuasan dari produk yang dibelinya.
Hasil atau Outcomes
Bagi Perusahaan
Posisi Produk
Hasil paling dasar bagi perusahaan adalah posisi produk yaitu imej produk yang melekat dipikiran konsumen akan membantu dalam bersaing.
Penjualan
Penjualan adalah hasil yang penting, karena memberikan hasil yang penting agar perusahaan dapat melanjutkan bisnisnya. Sebenarnya semua perusahaan mengevaluasi kesuksessan program pemasaran mereka melalui besar kecilnya penjualan. Seperti yang telah kita lihat, bahwa penjualan kemungkinan besar terjadi jika analisis konsumen yang dilakukan sukses dan marketing mix-nya cocok dengan prose keputusan.
Kepuasan Konsumen
Pemasar mengetahui bahwa lebih menguntungkan untuk mempertahankan konsumen yang telah ada dibanding menggantinya dengan konsumen baru. Memastikan konsumen yang ada sekarang mendapatkan kepuasan dari pembelian dan penggunaan produknya. Jadi, kepuasan konsumen merupakan perhatian utama dari pemasar.
Bagi Individu
Pemenuhan Kepuasan
Hasil yang nyata dari proses konsumsi bagi individu, apakah terjadi pembelian atau tidak adalah tingkat kepuasan, tingkat kepuasan dapat dihitung tidak mendapatkan kepuasan sama sekali (atau bahkan negatif jika hanya akan membuat kebutuhan jadi lebih banyak) sampai komplit, artinya kebutuhan terpenuhi dan kepuasan tercapai.
Konsumsi yang Merugikan
Konsumsi yang merugikan terjadi ketika individu atau kelompok memutuskan untuk mengkonsumsi sesuatu yang berdampak negatif untuk badannya.
Bagi Masyarakat Luas
Ekonomi
Kumpulan dampak dari keputusan konsumen untuk melakukan pembelian maupun tidal melakukan pembelian, adalah faktor utama yang menyumbang bagaimana keadaan ekonomi suatu negara. Keputusan konsumen untuk membeli atau tidak berdampak pada pertumbuhan ekonomi, ketersediaan biaya negara, tingkat tenaga kerja, dan lain sebagainya.
Kondisi Lingkungan
Kegiatan konsumsi yang terjadi berdampak kondisi lingkungan dilingkungan sekitarnya maupun lingkungan lain. Dampaknya dapat terlihat dari meningkatnya polusi udara, berkurang wilayah hutan hujan, kekeringan dan sebagainya.
Kesejahteraan Sosial
Kegiatan konsumsi berdampak pada kesejahteraan sosial suatu masyarakat. Keputusan mengenai seberapa banyak membelanjakan barang-barang kebutuhan pribadi lebih dari barang-barang kebutuhan umum (pendidikan, kesehatan dan sebagainya) biasanya dibuat secara tidak langsung mewakili pilihan konsumen. Keputusan-keputusan ini mempunyai dampak yang besar bagi kualitas hidup masyarakat.
Konsumsi yang merugikan, mempengaruhi masyarakat seperti halnya pada individu. Kerugian masyarakat dari dampak merokok, alkoholisme, dan penyalahgunaan obat.
Sifat dari Perilaku Konsumen
External Influnces ( Pengaruh Luar)
Faktor pengaruh dari luar yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi kultur, subkultur, demografi, status sosial, referensi kelompok, keluarga, kegiatan pemasaran.
Internal Influences (Pengaruh Pribadi)
Faktor pengaruh dari pribadi yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi persepsi, proses belajar, memori, motivasi, kepribadian,, emosi dan sikap.
Self Concept and Life Style (Konsep Diri dan Gaya Hidup)
Konsep diri dan gaya hidup, yang telah mendapat pengaruh dari luar dan pribadi akan mempengaruhi keinginan dan kebutuhan.
Decision Proses (Proses Pengambilan Keputusan)
Kebutuhan atau keinginan konsumen akan memicu proses keputusan konsumen. Penting untuk diingat bahwa sebagian besar pembelian yang dilakukan konsumen, mereka mencurahkan sedikit usaha untuk proses ini, emosi dan perasaan seringkali lebih berpengaruh seperti halnya fakta dan keutamaan produk

Pengertian Perilaku Konsumen

PERILAKU KONSUMEN
Menurut Laoudon dan Bitta (1998) perilaku konsumen adalah suatu proses pengambilan keputusan dan kegiatan individu secara fisik dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mendapatkan barang dan jasa.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen.
Ada dua faktor dasar yang mempengaruhi prilaku konsumen yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
1. Faktor eksternal meliputi :
a. Keluarga
Keluarga terdiri dari keluarga inti ditambah dengan orang-orang yang mempunyai ikatan saudara dengan keluarga tersebut, seperti kakek, nenek, paman, bibi, dan menantu
b. Kelas Sosial
Pengertian kelas sosial menurut Kotler (1993:225) adalah : “Bagian yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarki dan yang keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan prilaku yang sama” Lapisan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu, tetapi ada pula yang dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Alasan yang digunakan bagi tiap-tiap masyarakat berbeda-beda, ada yang berdasarkan pada keturunan, kepandaian, kekayaan dan lain-lain.
c. Kebudayaan
Kebudayaan menurut Kotler ( 1990: 179) adalah : “Faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar.” Mempelajari perilaku konsumen sama artinya dengan mempelajari perilaku manusia, sehingga perilaku konsumen dapat juga ditentukan oleh kebudayaan, yang tercermin pada cara hidup, kebiasaan dan tradisi dalam memilih bermacam-macam produk di pasar.
d. Kelompok Referensi
Kelompok referensi menurut Kotler dan Armstrong (1997:161) adalah : “Kelompok -kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung pada sikap dan prilaku seseorang.” Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku Anggota kelompok referensi sering menjadi penyebar pengaruh dalam hal selera. Oleh karena itu konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut baik prilaku fisik maupun mentalnya. Yang termasuk kelompok referensi ini antara lain; serikat buruh, team olahraga, perkumpulan agama, kesenian dan lain sebagainya.
2. Faktor internal meliputi :
a. Motivasi
Motivasi menurut Schiffman dan Kanuk (1 991 : 184) adalah : “The driving force within individual that impuls then to action ‘‘ Yang artinya : kekuatan penggerak yang menyebabkan atau memaksa seseorang untuk bertindak atau melakukan kegiatan. Kekuatan penggerak tersebut diakibatkan oleh rasa ketegangan yang merupakan hasil dari akibat tidak terpenuhinya kebutuhan. Setiap manusia secara pribadi baik secara sadar maupun tidak sadar akan berusaha untuk mengurangi rasa ketegangan melalui tingkah laku mereka dalam memenuhi kebutuhannya dan sekaligus untuk mengurangi rasa ketegangan mereka. Seseorang akan mencoba memuaskan kebutuhan yang pertama seperti makan, minum dan tempat tinggal Apabila kebutuhan yang pertama sudah terpenuhi, barulah ia akan mencoba untuk memenuhi kebutuhan yang lain .
Hirarki- kebutuhan menurut Abraham Maslow yang dikutip oleh Kotler (1993:43-56), adalah sebagai berikut :
1.Kebutuhan fisiologis, misalnya; makan, minum, tempat tinggal dan sebagainya.
2.Kebutuhan akan keselamatan, misahya; perlindungan dari bahaya, ancaman, perasaan aman dan lain sebagainya
3.Kebutuhan sosial, misalnya; perasaan menjadi anggota lingkungan, cinta kekeluargaan, kesenangan, pengakuan orang lain atau kelompok.
4.Kebutuhan akan penghargaan, misalnya; harga diri, status dan reputasi.
5.Kebutuhan pernyataan din, misalnya; pengembangan dan perwujud diri, penyelesaian pekerjaan dan kreatifitas.
b. Persepsi
Persepsi menurut Kotler (1993:240) adalah : “Proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi dan mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini”.
Faktor utama dalam persepsi yaitu:
1.Stimulus faktor Yaitu faktor yang merupakan sifat fisik suatu obyek seperti ukuran, warna dan ketajaman.
2.Individual faktor. Yaitu faktor yang merupakan sifat-sifat individual yang tidak hanya meliputi proses, tetapi juga pengalaman diwaktu yang lampau pada hal yang sama. Dalam keadaan yang sama, persepsi seseorang terhadap produk dapat berbeda dengan persepsi orang lain.
c. Sikap
Sikap menurut Kotler dan Armstrong (1997:173) adalah : “Evaluasi, peranan dan kecenderungan seseorang yang konsisten menyukai atau suatu objek atau gagasan”. Sikap konsumen berdasarkan pada pandangan terhadap proses belajar baik dari pengalaman ataupun orang lain. Sikap setiap orang berbeda-beda menurut bagaimana cara seseorang memandang atau menilai sesuatu dan diharapkan bahwa sikap seseorang dapat menentukan prilaku dari orang tersebut dan dari sikap seseorang juga diharapkan dapat mengetahui cara berpikir seseorang yang dipengaruhi tingkat pmdidikannya.
Sikap menurut Winardi (I 991 : 135) adalah : “Suatu keadaan mudah terpengaruh yang dipelajari untuk bereaksi dengan cara yang positif atau positif secara konsisten sehubungan dengan obyek tertentu”. Secara umum sikap dibentuk oleh informasi yang diperoleh seseorang melalui pengalaman masa lalu dan hubungan dengan kelompok acuan mereka (keluarga dan kelas sosial).
d. Gaya Hidup
Gaya hidup menurut Kotler dan Armstrong (1997:163) adalah : “Pola kehidupanseseorang sebagaimana tercermin dalam aktivitas, minat dan opininya”. Orang-orang yang berasal dari sub budaya, kelas sosial yang sama bisa saja memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup melukiskan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungannya, serta keseluruhan pola perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
e. Kepribadian
Kepribadian menurut Swastha dan Handoko (1997:170) adalah : “Karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang respomya terhadap lingkungan yang relatif konsisten “. Kepribadian seseorang dapat dikatakan sama seperti percaya diri, menghargai sesama, bersifat sosial, berjiwa romantis dan sebagainya
f. Belajar
Belajar menggmbarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu. Menurut Swastha dan Handoko (1 987:84) definisi belajar adalah : “Belajar adalah perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai basil akibat adanya pengalaman perubahan-perubahan perilaku tersebut, bersifat tetap atau permanen dan bersifat iebih fleksibel.
Faktor-Faktor tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian
1. Pengenalan Masalah
2.Pencarian informasi
3.Evaluasi alternatif
4.Keputusan Pembeli
Tipe – Tipe Perilaku Pembelian
Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Budget Allocation (Pengalokasian budget)
Pilihan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.
b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)
Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.
c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian.
d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.
Pengertian Kepuasan Konsumen
Swan,et at. (1980) dalam bukunya Fandy Tjiptono, 2004 mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan/ pemakaiannya. Menurut Philip Kotler (2000) dalam Principle of Marketing 7e bahwa Kepuasan Konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya.
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .

Sabtu, 08 Mei 2010

Politik dan Strategi Nasional

Politik dan Strategi Nasional

“ Jelaskan masing – masing pengertian ”
Politik ialah pertimbangan – pertimbangan tertentu yang dianggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita / keiginan atau keadaan yang kita kehendaki.
Negara ialah suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya.

Kekuasaan ialah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya.
Pengambilan keputusan ialah poitik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum, keputuan yang diambil menyangkut sector public dari suatu Negara. Yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan politik adalah siapa pengambil keputusan itu dan untuk siapa keputusan itu dibuat.

Kebijakan umum ialah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.
Distribusi kekuasaan ialah pembagian dan pengalokasian nilai – nilai (values) dalam masyarakat.

Strategi ialah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencapaian suatu tujuan.
Politik dan strategi nasional (polstranas) ialah suatu kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita – cita dan tujuan nasional dan cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.

^ Dasar pemikiran penyusunan Polstranas
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok – pokok pikiran yang terkandung dalam system manajemen nasional yang berdasarkan ideology pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Landasan pemikiran dalam manajemen nasional sangat penting sebagai kerangka acuan dalam penyusunan politik strategi nasional, karena didalamnya terkandung dasar Negara, cita – cita nasional dan konsep strategi bangsa Indonesia.

^Penyusunan politik dan strategi nasional
Politik stategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan system kenegaraan menurut UUD 1945. Sejak tahun 1985 berkembang pendapat yang mengatakan bahwa pemerintah dan lembaga – lembaga Negara yang diatur dalam UUD 1945 merupakan suprastruktur politik, lembaga – lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, BPK dan MA. Sedangkan badan – badan yang berada di dalam masyarakat disebut sebagai infrasruktur politik yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan dan kelompok penekan suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.
Mekanisme penyusunan politik strategi nasional di tingkat suprastruktur politik diatur oleh presiden, dalam hal ini presiden bukan lagi sebagai mandataris MPR sejak pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat pada tahun 2004. Karena presiden dipilih langsung oleh rakyat maka dalam menjalankan pemerintahan berpegang pada visi dan misi presiden yang disampaikan pada waktu siding MPR setelah pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji presiden / wakil presiden. Visi dan misi inilah yang dijadikan politik dan srategi dalam menjalankan pemerintahan dan melaksanakan pembangunan selama lima tahun. Sebelumnya, politik dan strategi nasional mengacu kepada GBHN yang dibuat dan ditetapkan oleh MPR.
Proses penyusunan politik strategi nasional pada infrastruktur politik merupakan sasaran yang akan dicapai oleh rakyat Indonesia. Sesuai dengan kebijakan politik nasional, penyelenggara Negara harus mengambil langkah – langkah pembinaan terhadap semua lapisan masyrakat dengan mencantumkan sasaran masing – masing sector/bidang.
Dalam era reformasi saat ini masyarkat memiliki peran yang sangat besar dalam mengawasi jalannya politik strategi nasional yang dibuat dan dilaksanakan oleh Presiden.

^ Stratifikasi Politik dan strategi nasional dan daerah ^
Tingkat kebijakan umum
Merupakan tingkat kebijakan di bawah tingkat kebijakan puncak, yang lingkupnya menyeluruh nasional dan berisi mengenai masalah – masalah makro strategi guna mencapai idaman nasional dalam situasi dan kondisi tertentu.
Tingkat penentu kebijakan di daerah
a. Wewenang penentuan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di daerah terletak pada Gubernur dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat di daerahnya masing – masing.
b. Kepala daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD. Kebijakan daerah tersebut terbentuk peraturan daerah tingkat I dan II. Menurut kebijakan yang berlaku sekarang, jabatan gubernur dan bupati atau walikota dan kepala daerah tingkat I dan II disatukan dalam satu jabatan yang disebut Gubernur / Kepala daerah tingkat I Bupati / Kepala daerah tingkat II atau walikota / Kepala daerah tingkat II.

^ Implementasi Polstranas ^
Di bidang hukum :
Mengembangkan budaya hukum disemua lapisan masyarakat untuk terciptanya kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya Negara hukum.

Di bidang ekonomi :
Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghindarkan terjadinya struktur pasar monopolistic dan berbagai struktur pasar distortif yang merugikan masyrakat.

^ Manajemen Nasional ^
Perlu diawasi oleh masyarakat dan semua elemen pemerintahan karena perlu kerjsama antar semua lapisan maka polstranas dapat dijalankan.

^ Apakah setiap daerah memiliki otonomi yang sama ?
Tidak, karena setiap daerah punya kebijakan masing – masing dan pemerintahan memberikan otonomi khusus.

Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional
Adalah kondisi hidup dan kehidupan nasional yang harus senantiasa diwujudkan dan dibina secara terus – menerus secara sinergi.

Asas – asas ketahanan nasional
 Asas kesejahteraan dan keamanan
Dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan masyrakat, berbangsa dan bernegara.
 Asas komprehensif integral atau menyeluruh
System kehidupan nasional yang mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secra utuh dan menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, dengan demikian ketahanan nasional mencakup ketahan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu.
 Asas mawas kedalam dan mawas ke luar
- Mawas ke dalam
Bertujuan menumbuhkan hakikat , sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan kemandirian yang proposional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal itu tidak berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi dan atau nasionalisme sempit.
- Mawas ke luar
Bertujuan untuk dapat mengantipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
 Asas kekeluargaan
Mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistic yang saling menghancurkan.

Sifat ketahanan nasional
• Mandiri
Bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integitas dan kepribadian bangsa.
• Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat menigkat dan atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan Negara serta kondisi lingkungannya strategis. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula.
• Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa yang dapat menjadi factor yang diperhatikan pihak lain.
• Konsultasi dan kerjasama
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

^ Kalau tidak ada ketahanan nasional
Bangsa kita akan pecah karena mudah diserang oleh bangsa asing / bangsa lain, baik segi ideology, politik dan militer.

^ Tujuan nasional Negara kita
Karena suatu organisasi apapun bentuknya dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya akan selalu berhadapan dengan maslah – masalah yang internal dan eksternal, demikian pula dengan Negara dalam mencapai tujuannya, oleh karena itu, dibutuhkan suatu situasi dan kondisi yang siap untuk menghadapinya.

^ Apa falsafah dan ideology Negara kita
Alinea pertama : menyebutkan bahwa “sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan” mempunyai makna : “ merdeka adalah hak semua bangsa”, penjajahan bertentangan dengan hak asasi manusia.

Alinea kedua : menyebutkan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat adil dan makmur , mempunyai makna : “ adanya masa depan yang harus diraih.

Alinea ketiga : menyebutkan atas berkat rahmat tuhan yang maha kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya “ mempunyai makna : “ bila Negara ingin mencapai cita – cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ri

Alinea keempat : menyebutkan “kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social, maka disusunlah lah kemerdekaan itu dalam susunan Negara republic Indonesia itu dalam susunan Negara republic Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan kepada : ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradad, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawatan / perwakilan serta dengan mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”. Alinea itu mempunyai makna yaitu mempertegas cita – cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara kesatuan republic Indonesia.

^ pengaruh aspek pada kehidupan berbangsa dan bernegara
Tiap aspek di dalam tata kehidupan nasional relative berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan nasional relative berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek – aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang amat sulit dipantau, karena sangat kompleks. Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata kehidupan nasional itu diperlukan penyerdehanaan tertentu dari berbagai aspek kehidupan nasional dalam bentuk model yang merupakan hasil pemetaan dari keadaan nyata, melalui suatu kesepakatan dari hasil analisa mendalam yang dilandasi teori hubungan antara manusia dengan tuhan , dengan manusia / masyrakat dan dengan lingkungan.

Berdasarkan pemahaman tentang hubungan tersebut diperoleh gambaran bahwa konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan yaitu :
a. Aspek yang berkaitan dengan alamiah bersifat statis meliputi aspek geografi, kependudukan dan sumber daya alam.
b. Aspek yang berkaitan dengan social bersifat dinamis meliputi aspek ideology, politik, ekonomi, social budaya dan hankam.

^ Keberhasilan ketahanan nasional Indonesia
Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang mencakup aspek ideology, politik, ekonomi, social budaya dan pertahanan keamanan, sehingga ketahanan nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI yang dilandasi oleh landasan idiil pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nasional untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional diperlukn kesadaran setiap warga Negara Indonesia yaitu :
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi ancaman, gangguan , tantangan dan hambatan baik yang dating dari luar maupun dari dalam.
2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh – pengaruh yang timbul pada aspek ideology, politik , ekonomi, social budaya dan pertahan keamanan, sehingga setiap warga Negara Indonesia baik secra individu maupun kelompok.
Apabila setiap warga Negara indoseia memiliki semangat perjuangan bangsa sdara serta peduli terhadap pengaruh yang timbul dalam bermasyrakat dan bernegara serta dapat mengelimnir pengaruh – pengaruh tersebut.

Daftar pustaka
Buku Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Gunadarma

Sabtu, 27 Maret 2010

Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara
* Menurut Prof. Dr.Wan Usman
Wawasan nusantara Ialah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yg beragam.

* Latar belakang filosofis dari wawasan nusantara ialah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragamn (pendapat, kepercayaan,hubungan dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yg bersangkutan dapat bersatu guna memelihara keutuhan negaranya.
Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya, yg didasarkan atas hubungan timbale balik atau kait- mengait antara filosofi bangsa, idiologi, aspirasi, dan cita-cita yg dihadapkan pada kondisi social masyarakat,budaya dan tradisi , keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah.
Upaya pemerintah dan rakyat menyelenggarakan kehidupannya,memerlukan suatu konsepsi yg berupa wawasan nasional yg dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri.

Kata wawasan berasal dari bahasa jawa yaitu wawas (mawas) yg artinya melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat.
Kehidupan Negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategic sehingga wawasan harus mampu member inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yg ditimbulkan dalam mengejar kejayannya.
Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada tiga factor penentu utama yg harus diperhatikan oleh suatu bangsa :
1. Bumi / ruang dimana bangsa itu hidup
2. Jiwa, tekad dan semangat manusia / rakyat
3. Lingkungan

* Implementasi dalam kehidupan nasional yaitu menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yg mengakui , menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yg hidup disekitarnya dan merupakan karunia sang pencipta serta menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela Negara pada setiap WNI.

* Landasan wawasan nusantara meliputi :
1. Paham – paham kekuasaan
a. Fuerback dan Hegel (abad XVII)
Paham materialism fuerback dan teori sintesis hegel menimbulkan aliran kapitalisme dan komunisme. Pada waktu itu berkembang paham perdagangan bebas. Menurut mereka ukuran keberhasilan ekonomi suatu Negara adalah seberapa besar surplus ekonominya, terutama diukur dengan seberapa banyak emas yg dimiliki oleh Negara itu.

b. Lenin (abad XIX)
Memodifikasi teori Clausewitz dan teori ini diikuti oleh Mao Zhe Dong yaitu perang adalah kelanjutan politik dengan cara kekerasan. Perang bahkan pertumpahan darah / revolusi di Negara lain diseluruh dunia adalah sah, yaitu dalam rangka mengomuniskan bangsa di dunia.

c. Jendral Clausewitz (abad XVIII)
Jendral Clausewitz semapt diusir pasukan napoleon hingga sampai rusia dan akhirnya dia bergabung dengan tentara kekaisaran rusia. Dia menulis sebuah buku tentang perang yang berjudul “Vom Kriegen” (tentang perang). Menurut dia perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain . buat dia perang sah – sah saja untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa.

2. Teori – teori geopolitik (ilmu bumi politik)
a. Sir Halford Mackinder (konsep wawasan benua)
teori ahli geopolitik ini menganut “konsep kekuatan” ia mencetuskan wawasan benua yaitu konsep kekuatan di darat. Ajarannya menyatakan : barang siapa dapat menguasai “daerah jantung”, yaitu eropa dan asia , akan dapat menguasai “pulau dunia” yaitu eropa, asia, afrika dan akhirnya dapat menguasai dunia.

b. Sir Walter Raleigh dan Alferd Thyer Mahan (konsep wawasan bahari)
Barang siapa menguasai lautan akan menguasai “perdagangan” menguasai perdagangan berarti menguasai kekayaan dunia sehingga pada akhirnya menguasai dunia.

c. W. Mitchel, A.Seversky, Giulio Douhet, J.F.C.Fuller ( konsep wawasan dirgantara)
kekuatan di udara justru yg paling menetukan. Kekuatan di udara mempunyai daya tangkis terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran dikandang lawan itu sendiri agar tidak mampu lagi bergerak menyerang.

d.Nicholas J. Spykman
Teori daerah batas (rimland) yaitu teori wawasan kombinasi, yang menggabungkan kekuatan darat, laut, udara, dan dalam pelaksanaanya disesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu Negara.

* Unsur dasar wawasan nusantara
1. Wadah (contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yg memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yg merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infrassruktur politik.

2. Isi (content)
Adalah aspirasi bangsa yg berkembang di masyarakat dan cita – cita serta tujuan nasional yg terdapat dalam pembukuuan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yg berkembang di masyarakat maupun cita – cita dan tujuan nasional seperti tersebut diatas bangsa Indonesia harus menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional yg berupa politik, ekonomi, social budaya dan hankam. Isi menyangkut dua hal, pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya , pencapaian cita – cita dan tujuan nasional persatuan, kedua persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yg meliputi semua aspek kehidupan nasional.

3. Tata Laku (Conduct)
Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan yg terdiri dari :
- Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yg baik dari bangsa Indonesia.
- Tata laku lahiriah yaitu mencerminkan dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia.
Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri / kepribadian bangsa berdasrkan kekeluargaan dan kebersamaan yg memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yg tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

* Hakekat wawasan nusantara
adalah keutuhan nusantara / nasional , dalam pengertiannya : cara pandang yg selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.
Berarti setiap warga bangsa dan aparatur Negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secar utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk – produk yg dihasilkan oleh lembaga Negara.

* Asas dan arah pandang wawasan nusantara
Asas wawasan nusantara merupakan ketentuan – ketentuan dasar yg harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen / unsure pembentuk bangsa Indonesia (suku/ golongan ) terhadap kesepakatan (commitment) bersama. Asas wawasan terdiri dari
1. Kepentingan / tujuan yg sama
2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Solidaritas
5. Kerjasama
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan

Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi geografi serta memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang wawassan nusantara meliputi :
1. Ke dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin factor – factor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan.
Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun aspek social.

2. Keluar
Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha untuk mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan baik politik, ekonomi, social budaya, pertahanan keamanan demi tercapainya tujuan nasional.
Tujuannya adalah menjamin kepentingan nasional dalam dunia yg serba berubah dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.

* Bagaimana kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara
Kedudukan wawasan nusantara merupakan ajaran yg diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.
Wawasan nasional dalam paradigm nasional dapat dilihat dari hirarki paradigma nasional sbb:
-Pancasila (dasar Negara) - landasan idiil
-UUD 1945( Konstitusi Negara) – landasan konstitusional
-Wasantara (visi bangsa) - landasan visional
-Ketahanan nasional (konsepsi bangsa) - landasan konsepsional
- GBHN (kebijaksanaan dasar bangsa) - landasan operasional

Fungsi wawasan nusantara adalah pedoman , motivasi, dorongan serta rambu – rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa.

Tujuan wawasan nusantara adalh mewujudkan nasionalisme yg tinggi disegala bidang dari rakyat Indonesia yg lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan orang peroranagn, kelompok, golongan, suku bangsa/ daerah.

* Tantangan implementasi wawasan nusantara dengan adanya era baru kapitalisme adalah :
a. Sloan dan Zureker
Dalam bukunya “Dictionary of Economics” menyatakan kapitalisme adalah suatu system ekonomi yg didasarkan atas hak milik swasta atas macam – macam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung dalam aktifitas – aktifitas ekonomi yg dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri.
Diera baru kapitalisme, system ekonomi untuk mendaptkan keuntungan dengan melakukan aktifitas – aktifitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyrakat sehingga diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan.

b. Lester Throw
Dalam bukunya “The Future of Capitalism” menyatakan : untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbanagan (balance) antara paham individu dan paham sosialis. Di era baru kapitalisme , Negara Negara kapitalis dalam rangka memeprtahankan eksistensinya dibidang ekonomi menekan Negara – Negara berkembang dengan menggunakan isu – isu global yaitu demokrasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup.

* Keberhasilan implementasi wawasan nusantra:
Diperlukan kesadaran WNI untuk :
1. Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta hubungan warganegara dengan Negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia.
2. Mengerti, memahami , menghayati tentang bangsa yg telah menegara, bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar sebagai warga Negara yg memiliki cara pandang.
3. Agar kedua hal dapat terwujud, diperlukan sosialisai dengan program yg teratur , terjadwal, dan terarah.
Sedangkan apabila wawasan nusantara tidak berhasil, sehingga akan timbul terjadinya konflik antar bangsa karena kepentingan nasionalnya tidak terpenuhi.

Sumber :
Seri diktat kuliah pend. Kewarganegaraan univ.gunadarma edisi 2007

Wawasan Nasional

*Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungan dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi dan interelasi ) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah – tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.

*Dalam pengertiannya, kekuasaan adalah kualitas yang melekat dalam satu interaksi antara dua atau lebih individu (a quality inherent in an interaction between two or more individuals). Jika setiap individu mengadakan interaksi untuk mempengaruhi tindakan satu sama lain, maka yang muncul dalam interaksi tersebut adalah pertukaran kekuasaan.

*Contoh – contoh dalam kekuasaan adalah
-kekuasaan wewenang
- kekuasaan otoritas
- kekuasaan yg bersifat kedalam maupun ke luar

*Diperlukan adanya kekuasaan agar jelas dan masing – masing individu bertanggung jawab atas apa ya iya pegang dan mempunyai wewenang pada seiap tugasnya.

*Jika kekuasaan tidak dimiliki maka kekuasaan bisa kacau dan masing – masing individu atau organisasi mempunyai otoritas yg sama bahkan tidak ada bedanya.

* Yang dimaksud Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari gejala – gejala politik dari aspek geografi.

Sumber : LEMHANAS, Pendidikan kewarganegaraan , Edisi tahun 2000

Sabtu, 20 Maret 2010

Hak Asasi

Hak adalah: Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri.

Setiap hak merupakan hak asasi, ya, karena setiap hak untuk hidup dengan layak dan kebebasan merupakan hak setiap mahkluk hidup.

Sedangkan hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).

Contoh - contoh hak asasi manusia adalah
• Hak untuk hidup.
• Hak untuk memperoleh pendidikan.
• Hak untuk hidup bersama-sama seperti orang lain.
• Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama.
• Hak untuk mendapatkan pekerjaan

Setiap hak asasi harus dipenuhi karena itu merupakan hak setiap mahkluk hidup untuk memiliki hidup yang layak dan kebebasan negara harap menjamin setiap warganya mendapatkan hidup yang layak.

Jika hak asasi tidak dipenuhi kita bisa menuntut,karena hak asasi sudah diatur oleh negara dan dijauhkan oleh UUD 1945, bila tidak mendapatkan hak kita dapat mengajukan ke pengadilan atau LSM.

Daftar Pustaka
Soehino, SH. 1980, Ilmu Negara, Liberti, Yogyakarta

Minggu, 21 Februari 2010

DEMOKRASI

Konsep Demokrasi
Demokrasi adalah sebuah bentuk kekuasaan (kratein) dari, oleh atau untuk rakyat (demos). Menurut konsep demokrasi, kekuasaan menyiratkan arti politik dan pemerintahan, sedangkan rakyat beserta warga masyarakat didefinisikan sebagai warga Negara. Demos menyiratkan makna diskriminatif atau bukan rakyat keseluruhan, tetapi hanya populous tertentu, yaitu mereka yang berdasarkan tradisi atau kesepakatan formal mengontrol akses kesumber – sumber kekuasaan dan bisa mengklaim kepemilikan atas hak – hak prerogratif dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan urusan public atau pemerintahan.
Bentuk Demokrasi dalam System Pemerintahan Negara
Ada dua bentuk demokrasi dalam pemerintahan Negara , antara lain :
a. Pemerintahan monarki (monarki mutlak, monarki konstitusional , dan monarki parlementer)
b. Pemerintahan republic : berasal dari bahasa latin “res” yang artinya pemerintahan dan “publica” yang berarti rakyat. Dengan demikian dapat diartikan sebagai pemerintahan yang dijalankan oleh dan untuk kepentingan orang banyak.
Menurut John Locke kekuasaan pemerintahan Negara dipisahkan menjadi tiga yaitu :
a. Kekuasaan legislative (kekuasaan untuk membuat undang – undang yang dijalnkan oleh parlemen).
b. Kekuasaan eksekutif (kekuasaan untuk menjalankan undang – undang yang dijalankan oleh pemerintahan)
c. Kekuasaan federative (kekuasaan untuk menyatakan perang dan damai dan tindakan – tindakan lainnya dengan luar negeri ) sedangkan kekuasaan yudikatif (mengadili) merupakan bagian dari kekuasaan eksekutif.
Kemudian Montesque menyatakan bahwa kekuasaan Negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga orang atau badan yang berbeda – beda dan terpisah satu sama lainnya (berdiri sendiri/independent) yaitu :
a. Badan legislative (kekuasaan membuat uu)
b. Badan eksekutif (kekuasaan menjalankan uu)
c. Badan yudikatif (kekuasaan untuk mengawasi jalannya pelaksanaan uu)

Daftar Pustaka
1. www.wikipedia.com
2. Soehino, SH., 1980, Ilmu Negara, Liberti, Yogyakarta

Kamis, 18 Februari 2010

Bela Negara

BELA NEGARA
Diperlukan adanya pendidikan kewarganegaraan karena wawasan kita tentang peraturan perundangan yang berlaku semakin luas, tumbuhnya proud of nation dalam diri kita, menjauhkan kita dari political apathism, menumbuhkan rasa tanggung jawab kita dalam menentukan masa depan Negara, memberi pengetahuan tentang cara penyampaian aspirasi yang benar,dan menyadarkan kita akan pentingnya HAM.
Berdasarkan alasan tersebut maka tanggung jawab kita bersama sebagai warga Negara untuk selalu mengkaji dan mengembangkan pancasila setingkat dengan ideology / paham yang ada seperti liberalisme, komunisme dan sosialisme.

Landasan hukum diberikan pendidikan kewarganegaraan yaitu:
1) UUD 1945, Alinea kedua dan keempat, Pasal 27 (1), Pasal 30 (1), Pasal 31 (1).
2) UU No. 20 tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan dan Keamanan Negara RI (jo. UU No. 1 tahun 1988).
3) UU No 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4) Kep. Dirjen Dikti No. 267/dikti/kep./2000 tentang penyempurnaan kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK)

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
1. Mewujudkan warga negara yang memiliki kesadaran akan bela negara yang berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam perikehidupan bangsa.
2. Membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
3. Membentuk mahasiswa yang memiliki daya saing, berdisiplin, berpartisipasi aktif dan bertanggung jawab dalam membangun kehidupan yang damai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan sistem nilai Pancasila.
4. Membentuk mahasiswa yang mampu berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
5. Membangkitkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air pada jiwa setiap pemuda / generasi penerus, sebagai ujung tombak bangsa.

Pengertian Negara menurut para ahli
• Georg Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu.
• Georg Wilhelm Friedrich Hegel
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal
• Roelof Krannenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.
• Roger H. Soltau
Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
• Prof. R. Djokosoetono
Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.
• Prof. Mr. Soenarko
Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.
• Aristoteles
Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.

*Syarat – syarat terjadinya suatu Negara
Memiliki wilayah, memiliki rakyat, pemerintahan yang berdaulat, pengakuan dari Negara lain.

*Bangsa
Bangsa ialah sekelompok manusia atau orang – orang yang memiliki kesamaan kebudayaan , adat istiadat, suku bangsa, yang diikat dengan tujuan dan cita – cita hidup bersama mencapai kesejahteraan.

*Perbedaan Negara dengan bangsa Indonesia
Perbedaan Negara Indonesia dan bangsa Indonesia terletak pada unsur-unsur yang membentuk Negara dan bangsa itu sendiri. Sedangkan unsur terbentuknya bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai kemauan untuk bersatu, berada dalam wilayah tertentu, ada kehendak untuk membentuk atau berada di bawah pemerintahan yang dibuatnya sendiri, dan lain-lain.
Hak warganegara adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. (contoh : hak mendapatkan pengajaran)
Kewajiban warganegara adalah : Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab (contoh : membayar pajak)

Daftar Pustaka
1. www.wikipedia.com
2. Kaelan,2004,Pendidikan Kewarganegaraan,PT.GramediaPustaka Utama