Wawasan Nusantara
* Menurut Prof. Dr.Wan Usman
Wawasan nusantara Ialah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yg beragam.
* Latar belakang filosofis dari wawasan nusantara ialah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragamn (pendapat, kepercayaan,hubungan dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yg bersangkutan dapat bersatu guna memelihara keutuhan negaranya.
Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya, yg didasarkan atas hubungan timbale balik atau kait- mengait antara filosofi bangsa, idiologi, aspirasi, dan cita-cita yg dihadapkan pada kondisi social masyarakat,budaya dan tradisi , keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah.
Upaya pemerintah dan rakyat menyelenggarakan kehidupannya,memerlukan suatu konsepsi yg berupa wawasan nasional yg dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri.
Kata wawasan berasal dari bahasa jawa yaitu wawas (mawas) yg artinya melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat.
Kehidupan Negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategic sehingga wawasan harus mampu member inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yg ditimbulkan dalam mengejar kejayannya.
Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada tiga factor penentu utama yg harus diperhatikan oleh suatu bangsa :
1. Bumi / ruang dimana bangsa itu hidup
2. Jiwa, tekad dan semangat manusia / rakyat
3. Lingkungan
* Implementasi dalam kehidupan nasional yaitu menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yg mengakui , menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yg hidup disekitarnya dan merupakan karunia sang pencipta serta menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela Negara pada setiap WNI.
* Landasan wawasan nusantara meliputi :
1. Paham – paham kekuasaan
a. Fuerback dan Hegel (abad XVII)
Paham materialism fuerback dan teori sintesis hegel menimbulkan aliran kapitalisme dan komunisme. Pada waktu itu berkembang paham perdagangan bebas. Menurut mereka ukuran keberhasilan ekonomi suatu Negara adalah seberapa besar surplus ekonominya, terutama diukur dengan seberapa banyak emas yg dimiliki oleh Negara itu.
b. Lenin (abad XIX)
Memodifikasi teori Clausewitz dan teori ini diikuti oleh Mao Zhe Dong yaitu perang adalah kelanjutan politik dengan cara kekerasan. Perang bahkan pertumpahan darah / revolusi di Negara lain diseluruh dunia adalah sah, yaitu dalam rangka mengomuniskan bangsa di dunia.
c. Jendral Clausewitz (abad XVIII)
Jendral Clausewitz semapt diusir pasukan napoleon hingga sampai rusia dan akhirnya dia bergabung dengan tentara kekaisaran rusia. Dia menulis sebuah buku tentang perang yang berjudul “Vom Kriegen” (tentang perang). Menurut dia perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain . buat dia perang sah – sah saja untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa.
2. Teori – teori geopolitik (ilmu bumi politik)
a. Sir Halford Mackinder (konsep wawasan benua)
teori ahli geopolitik ini menganut “konsep kekuatan” ia mencetuskan wawasan benua yaitu konsep kekuatan di darat. Ajarannya menyatakan : barang siapa dapat menguasai “daerah jantung”, yaitu eropa dan asia , akan dapat menguasai “pulau dunia” yaitu eropa, asia, afrika dan akhirnya dapat menguasai dunia.
b. Sir Walter Raleigh dan Alferd Thyer Mahan (konsep wawasan bahari)
Barang siapa menguasai lautan akan menguasai “perdagangan” menguasai perdagangan berarti menguasai kekayaan dunia sehingga pada akhirnya menguasai dunia.
c. W. Mitchel, A.Seversky, Giulio Douhet, J.F.C.Fuller ( konsep wawasan dirgantara)
kekuatan di udara justru yg paling menetukan. Kekuatan di udara mempunyai daya tangkis terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran dikandang lawan itu sendiri agar tidak mampu lagi bergerak menyerang.
d.Nicholas J. Spykman
Teori daerah batas (rimland) yaitu teori wawasan kombinasi, yang menggabungkan kekuatan darat, laut, udara, dan dalam pelaksanaanya disesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu Negara.
* Unsur dasar wawasan nusantara
1. Wadah (contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yg memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yg merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infrassruktur politik.
2. Isi (content)
Adalah aspirasi bangsa yg berkembang di masyarakat dan cita – cita serta tujuan nasional yg terdapat dalam pembukuuan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yg berkembang di masyarakat maupun cita – cita dan tujuan nasional seperti tersebut diatas bangsa Indonesia harus menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional yg berupa politik, ekonomi, social budaya dan hankam. Isi menyangkut dua hal, pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya , pencapaian cita – cita dan tujuan nasional persatuan, kedua persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yg meliputi semua aspek kehidupan nasional.
3. Tata Laku (Conduct)
Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan yg terdiri dari :
- Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yg baik dari bangsa Indonesia.
- Tata laku lahiriah yaitu mencerminkan dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia.
Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri / kepribadian bangsa berdasrkan kekeluargaan dan kebersamaan yg memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yg tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.
* Hakekat wawasan nusantara
adalah keutuhan nusantara / nasional , dalam pengertiannya : cara pandang yg selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.
Berarti setiap warga bangsa dan aparatur Negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secar utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk – produk yg dihasilkan oleh lembaga Negara.
* Asas dan arah pandang wawasan nusantara
Asas wawasan nusantara merupakan ketentuan – ketentuan dasar yg harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen / unsure pembentuk bangsa Indonesia (suku/ golongan ) terhadap kesepakatan (commitment) bersama. Asas wawasan terdiri dari
1. Kepentingan / tujuan yg sama
2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Solidaritas
5. Kerjasama
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan
Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi geografi serta memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang wawassan nusantara meliputi :
1. Ke dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin factor – factor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan.
Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun aspek social.
2. Keluar
Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha untuk mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan baik politik, ekonomi, social budaya, pertahanan keamanan demi tercapainya tujuan nasional.
Tujuannya adalah menjamin kepentingan nasional dalam dunia yg serba berubah dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.
* Bagaimana kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara
Kedudukan wawasan nusantara merupakan ajaran yg diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.
Wawasan nasional dalam paradigm nasional dapat dilihat dari hirarki paradigma nasional sbb:
-Pancasila (dasar Negara) - landasan idiil
-UUD 1945( Konstitusi Negara) – landasan konstitusional
-Wasantara (visi bangsa) - landasan visional
-Ketahanan nasional (konsepsi bangsa) - landasan konsepsional
- GBHN (kebijaksanaan dasar bangsa) - landasan operasional
Fungsi wawasan nusantara adalah pedoman , motivasi, dorongan serta rambu – rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa.
Tujuan wawasan nusantara adalh mewujudkan nasionalisme yg tinggi disegala bidang dari rakyat Indonesia yg lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan orang peroranagn, kelompok, golongan, suku bangsa/ daerah.
* Tantangan implementasi wawasan nusantara dengan adanya era baru kapitalisme adalah :
a. Sloan dan Zureker
Dalam bukunya “Dictionary of Economics” menyatakan kapitalisme adalah suatu system ekonomi yg didasarkan atas hak milik swasta atas macam – macam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung dalam aktifitas – aktifitas ekonomi yg dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri.
Diera baru kapitalisme, system ekonomi untuk mendaptkan keuntungan dengan melakukan aktifitas – aktifitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyrakat sehingga diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan.
b. Lester Throw
Dalam bukunya “The Future of Capitalism” menyatakan : untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbanagan (balance) antara paham individu dan paham sosialis. Di era baru kapitalisme , Negara Negara kapitalis dalam rangka memeprtahankan eksistensinya dibidang ekonomi menekan Negara – Negara berkembang dengan menggunakan isu – isu global yaitu demokrasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup.
* Keberhasilan implementasi wawasan nusantra:
Diperlukan kesadaran WNI untuk :
1. Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta hubungan warganegara dengan Negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia.
2. Mengerti, memahami , menghayati tentang bangsa yg telah menegara, bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar sebagai warga Negara yg memiliki cara pandang.
3. Agar kedua hal dapat terwujud, diperlukan sosialisai dengan program yg teratur , terjadwal, dan terarah.
Sedangkan apabila wawasan nusantara tidak berhasil, sehingga akan timbul terjadinya konflik antar bangsa karena kepentingan nasionalnya tidak terpenuhi.
Sumber :
Seri diktat kuliah pend. Kewarganegaraan univ.gunadarma edisi 2007
Sabtu, 27 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar