Kamis, 20 Oktober 2011

Sindir Menyindir antar Provider

Sindir menyindir sudah biasa dilakukan sesama operator, bahkan terkadang mereka menyerang kompetitornya dengan cara yang sangat frontal. Seperti yang dilakukan provider CDMA milik Bakrie Telecom. Dalam peluncuran program terbaru Esia, mereka membandingkan tarif milik Esia dengan operator GSM, yang gemar mempopulerkan jargon '0,1 Rupiah'. Bahkan, di acara tersebut, mereka memplesetkan nama beberapa layanan milik operator mulai dari Telkomsel sampai dengan Indosat.

Produk Telkomsel berupa Simpati diubah namanya menjadi Simpatik. Begitu pula dengan layanan Telkomsel lainnya yaitu Kartu AS, diplesetkan menjadi ASal. Salah satu layanan milik PT Excelcomindo Pratama (XL), yaitu Bebas turut menjadi korban parodi Esia, yang direkayasa menjadi Bablas. Plesetan-plesetan itu bertebaran di berbagai sudut Wisma Bakrie melalui sejumlah banner yang membandingkan tarif Esia dengan operator lainnya.

Tidak hanya XL saja, Indosat yang populer mengusung Mentari juga tak luput diubah namanya menjadi Matahari, sedangkan IM3 dibuat menjadi I'm Sri. Malahan, dalam acara yang berlangsung di Wisma Bakrie 1 tersebut. Menurut hasil pendapat masyarakat "Dulu gue masih pakai Matahari untuk nelpon ke mana-mana. Tapi ya ampun, sebagai Miss Ring-ring, mahalnya minta ampun. Jadilah gue pindah ke Esia, karena nelpon lama atau sebentar tetap murah.

Testimoni yang tidak jauh berbeda juga dilontarkan Titi Kamal, menggunakan baju warna kuning khas Indosat, istri Christian Sugiono ini juga mengutarakan manfaatnya menggunakan Esia sebagai operator termurah, ketimbang providernya dulu.
Tak kelak, kehadiran Ivan Gunawan dan Titi Kamil seperti rombongan 'sakit hati' yang ingin berpindah ke lain hati. Karena seperti diketahui, kedua artis tersebut sudah tidak menghiasi iklan milik Indosat. Mereka diganti beberapa artis populer lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Vice President Bakrie Telecom Erik Meijer menilai apa yang dilakukan perusahannya masih dalam taraf wajar. Mengingat di dunia telekomunikasi merupakan hal yang lumrah, saling serang sesama operator. "Saya kira suatu hal yang wajar di dunia telekomunikasi, operator saling menyerang satu sama lain. Malahan, kita pun sering diserang operator lain,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar